“Pencerahan adalah keluarnya manusia dari ketidakdewasaan yang dibuatnya sendiri. Ketidakdewasaan adalah ketidakmampuan untuk menggunakan pemahaman sendiri, tanpa bantuan dari orang lain. Ketidakdewasaan yang dibuat sendiri ini tidak terjadi karena kurangnya pemahaman, melainkan karena tidak adanya keberanian, yakni ketidakberanian untuk menggunakan pemahaman tanpa arahan dari orang lain. Sapere Aude! Beranilah untuk menggunakan pemahamanmu sendiri! Itulah semboyan Pencerahan” - Immanuel Kant - "sebuah catatan ringan buah peradaban." by: Aidil#

Minggu, 23 November 2014

URGENSI PEMIKIRAN KRITIS (Refleksi Paradigma PMII)



Bersifat kritis bukan hal yang baru bagi warga pergerakan PMII. PMII yang pada dasarnya menganut dan menyakini bahwa sebagai kader pergerakan harus memiliki paradigma kritis. Paradigama kritis yang dimaksudkan bukan hanya dari cara berpikir namun harus juga diimbangi dengan cara bersikap. Itulah manifestasi mendasar dari paradigma kritis transformatif yang selama ini dianut oleh PMII. Kemampuan berpikir kritis tidak bisa diharapkan serta merta ada tanpa harus diimbangi dengan kemampuan menelaah dan membedah teori-teori yang ada. Beda antara kader pergerakan dengan mahasiswa biasa, atau katakan insan akademis, terletak pada kemampuan seorang kader untuk menerjemahkan struktur teoritis menjadi basis gerakan dan cara bersikap.
Untuk mengantarkan kader PMII yang berparadigma seperti itu, perlu dilakukan kajian yang mendalam dan fokus study kaderisasi yang concern mencerna isu-isu berkembang. Hal ini dimaksudkan untuk menambah kemampuan seorang kader dalam membaca realitas Indonesia dan realitas global. Kemampuan membaca realitas global dan lokal menjadi penting supaya seorang kader tidak terjebak dalam arus mainstream yang terkadang melakukan rekayasa realitas. Sebagai bahan perbandingan, apabila kader PMII hanya mampu menyerap berita media dan hanya mampu membaca yang ada (pemahaman literal), tentu sangat berbahaya bagi entitas gerakan PMII. Gerakan PMII bisa menjadi gerakan yang berbasis kepada arus mainstream yang terkadang juga digerakkan oleh kepentingan elit atau kaum kapital. Maka secara tidak langsung kader PMII menjadi follower kepentingan elit dan kaum kapital.

Output dari pemahaman paradigma kritis transformatif yang dianut oleh PMII harusnya menjadikan kader PMII mampu menyibak realitas di balik wacana. sederhananya bisa membaca wacana di balik wacana. Meminjam istilah Kant tentang alam nomena dan fenomena, kader PMII harusnya mampu menyibak tabir nomena dengan melakukan pengamatan yang mendalam terhadap fenomena. Peranan besar dari berpikir kritis itu bukan hanya melontarkan wacana baru di balik wacana yag ada, namun diharapkan bisa dan mampu memberikan tesis dan antitesis baru dan original serta menghasilkan sintesis solutif.
Hal sederhana yang bisa diambil dari paradigma berpikir kritis, sekali lagi bukanlah untuk melakukan kritik membabi buta, namun harus diimbangi dengan tindakan transformatif. Berpikir kritis merupakan bentuk dari pembelajaran tentang kebijaksanaan. Sederhananya, berpikir kritis adalah berpikir bijaksana. Arus pemikiran global yang kerapkali muncul dan berkembang, menjadi market ide yang laris di kalangan kader PMII. Namun perkembangan dari pemikiran global dengan berbagai latar belakang ideologis di belakangnya tidak mampu dibaca dan diterjemahkan oleh warga pergerakan. Hal itulah yang menyebabkan terjadinya pengambilan ide tanpa filter dan terjebak dalam labirin pemikiran orang lain. Untuk menghindari jebakan-jebakan pemikiran yang banyak dan berkembang, PMII harus mampu menunjukan originalitas pemikirannya dan originalitas pemikiran dan ideologi PMII secara struktural dan kultural. Secara struktural PB, PKC, PC, Komisariat, dan rayon harus menyiapkan perisai sebagai basis pertahanan ideologi PMII. Secara kultural, pola berpikir kritis dan bertindak transformatif ini harusnya menjadi prilaku seluruh anggota dan kader PMII.
Teori kritis pun sebenarnya menjadi ancaman internal bagi PMII. Hal itu bisa dilihat dari perkembangan secara teoritik dan fakta bahwa satupun teori tidak ada yang bebas nilai. Pengambilan teori kritis teoritik secara mentah-mentah dan tidak di reinterpretasi kepada penyesuaian ideologi dan tujuan PMII, bisa menjadi paradoks tersendiri bagi organisasi. belum lagi serangan teoritik terhadap teori kritis yang memang gencar karena dianggap tidak sesuai dengan realitas sosial yang ada. PMII yang harusnya bisa menjadi penengah dari berbagai macam ideologi dan arus pemikiran lain yang berkembang, malah terjebak pada pola pemikiran kritis yang membawakan ideologi orang atau kelompok lain. Satu hal yang harus dicatat dan diperhatikan secara mendalam, “apapun paradigma berpikir yang digunakan harus menjadi paradigma yang membangun basis gerakan dan mendekatkan positioning ke arah tujuan PMII”.
Mudah-mudahan tulisan sederhana ini bisa menjadi stimulus untuk semua, agar tidak lagi terjebak kepada pemikiran orang lain yang membonceng ideologi gelap dalam pemikiran tersebut. Salam hangat, salam pergerakan...
Untuk mu satu tanah air ku...
Untuk mu satu keyakinan ku...
Tangan terkepal dan maju ke muka...



Aidil Aulya / @aidilaulya
Ciputat, 23 November 2014

1 komentar:

Raden Ng SuryaSudiningrat mengatakan...

Sebenarnya cita2 dan Tujuan berPMII kini bersifat multifungsional(sosial, politik, budaya, ekonomi, dsb), namun yg harus ditekankan adalah bahwa tujuan tsb harus dlm kerangka Aswaja dan NDP.
Kiranya teori2 kritis komtemporer yang dipakai juga bisa menyesuaikan dengan aswaja sbg manhaj fikr nya warga PMII, serta koheren dengan NDP yg menjadi landasan etika bagi warga pergerakan.
Saya Setuju sekali dg adanya reinterpretasi teori kritis kemudian diapropriasi dan bukan lantas ditolak secara serta merta agar Aswaja dan NDP pun selalu dinamis. SALAM HANGAT. Munir, kader PC Ciputat.

Posting Komentar

 
Free Website templateswww.seodesign.usFree Flash TemplatesRiad In FezFree joomla templatesAgence Web MarocMusic Videos OnlineFree Wordpress Themeswww.freethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesSoccer Videos OnlineFree Wordpress ThemesFree CSS Templates Dreamweaver